Advertisement
NGAWI | salatigapos.com - Ganjar Pranowo calon Presiden yang diusung Partai PDIP dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Ngawi Jawa Timur, pada Minggu (16/7/2023) esuk.
Adapun lokasi yang dikunjungi yakni cagar budaya Kepatihan. Kunjungan tersebut merupakan yang pertama pasca dideklarasikan oleh Partai PDIP sebagai calon Presiden 2024-2029 pada Pilpres mendatang.
Selama di Ngawi Ganjar direncanakan akan menyaksikan parade reog di Kepatihan sembari menikmati aneka masakan khas Ngawi yaitu sambel welut yang kini telah booming bersama relawan Ganjar di luar partai.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko yang akrab dipanggil mas (Antok) mengatakan bahwa tujuan kegiatan di Kepatihan Minggu esuk tersebut dalam rangka untuk memaksimalkan dan membangun komunikasi Ganjar Pranowo dengan para relawan dan pendukung Ganjar dari luar partai yang di buka secara umum sembari memboomingkan makanan khas Ngawi yakni sambel welut.
"Komunitas Relawan pendukung Ganjar Pranowo yang ada di kabupaten Ngawi yang telah terbentuk kisaran tujuh belas kelompok relawan,pada pertemuan besuk akan kita kemas dalam suasana penuh keakraban semacam temu kangen,"kata pria yang juga Ketua DPC PDI P Ngawi di gedung DPRD setempat, Sabtu (15/7/2023).
Adapun agenda acara yakni di Kepatihan Minggu siang ,berlanjut pada malam harinya untuk bertemu dengan para relawan pendukung Ganjar Pranowo yang akan maju di pilpres 2024 di gedung olah raga (Gor) Bung Hatta Ngawi setelah transit di kediaman mantan Bupati Ngawi, Budi Sulistyono di jalan Hasanudin, Ngawi.
Terpisah, Suawarno pendukung Ganjar dari Kecamatan Ngrambe yang membentuk komponen relawan Ganjar dengan argumen bahwa Ganjar merupakan mempertahankan empat konsensus dasar bernegara,yang juga di anggap mampu melanjutkan program pembangunan yang sudah dirintis Presiden Joko Widodo.
"Kita tidak mau beli kucing dalam karung istilahnya,dari semua jandidat Capres yang ada,hanya Ganjar Pranowo yang mampu melanjutkan program yang sudah anda ada yaitu program pembangunan,pak Jokowi,"pungkasnya.(*)
Laporan: B Santoso
Editor: Dian Anggraeni
